Tuesday, August 9, 2011

KASIH SAYANG SEORANG IBU

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya.
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.
 
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
 
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk iaitu suka mencuri, berjudi, melaga ayam dan banyak lagi
Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang , Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan :
"Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertaubat sebelum aku mati"
 
Namun semakin lama si anak semakin lali dengan perbuatan jahatnya, sudah sering dia keluar masuk penjara kerana kejahatan yang dilakukannya
 
Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung .Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan
hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berberbunyi menandakan pukul enam pagi
 
Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan
 
"Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya"
 
Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
 
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman
 
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah
Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur kerana keletihan.
 
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut
Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya.
 
Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya
 
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba
Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berbunyi sudah lewat
lima minit dan suasana mulai riuh,
akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang.
 
Ia mengaku hiran kerana sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi tidak berbunyi.

Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah
 
Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat
 
Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah
 
Tahukah anda apa yang terjadi?
 
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng
 
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
 
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya
 
Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng
 
Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya
 
Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya
 
Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.
 
Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu kerana mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini
Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita...
 
Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun

No comments:

Post a Comment